Mengurus anak adalah pekerjaan yang tidak mudah dan tidak bisa disepelekan, terutama pada saat memasuki usia balita. Pada usia tersebut, seorang anak mengalami masa perkembangan berbagai fungsi motorik, kognitif, dan emosional.
Pada usia ini, seorang anak akan cenderung lebih aktif dalam bergerak, bersosialisasi, hingga mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Pada usia ini pula, seorang anak akan secara bertahap mengendalikan sepenuhnya tubuh mereka sendiri.
Selain dari segi fisik, kondisi emosional anak pada usia balita mudah berubah-ubah secara signifikan. Oleh karena itu, untuk menghadapi kenakalan anak usia balita, Anda memerlukan tips-tips tertentu.
Detail Tips Hadapi Kenakalan Anak Usia Balita
Di bawah ini akan disebutkan beberapa tips menghadapi kenakalan anak usia balita yang bisa Anda lakukan :
1. Jangan Memarahi dan Menegur Anak Secara Keras
Seorang anak yang memasuki usia balita akan sangat aktif, sehingga seringkali memancing emosi Anda sebagai orang tua. Besarnya keinginan mereka untuk bereksplorasi dan bergerak aktif biasanya akan berujung pada kesalahan-kesalahan kecil hingga besar.
Sebagai upaya pembelajaran, Anda bisa saja memberikan teguran kepada si kecil yang terlalu aktif. Namun sebisa mungkin, jangan memberikan teguran yang terlalu keras dan penggunaan kata-kata ancaman yang berlebihan. Sebaiknya, ajak anak Anda bicara dengan lebih dekat dan beri pengertian bahwa hal yang mereka lakukan adalah tidak baik dan beresiko.
2. Berikan Contoh yang Baik dan Batasan yang Tepat
Anak usia balita juga akan cenderung mengamati dan mengikuti perilaku orang-orang di sekitarnya. Sangat penting untuk orang tua agar dapat memberikan contoh perilaku yang baik dan membangun, terutama ketika berada di rumah. Pengajaran lewat bahasa verbal saja tidak akan cukup untuk mereka.
Selain itu, menerapkan batasan yang tepat juga akan membantu pola sikap dan perilaku bagi mereka. Tidak memberikan batasan kepada anak akan membuat anak cenderung lebih bebas dan semaunya. Sebaliknya, memberikan terlalu banyak batasan juga akan merugikan proses perkembangan mereka.
3. Menerapkan Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan pada setiap tahap perkembangan manusia. Oleh karena itu, menerapkan perilaku disiplin sedini mungkin adalah upaya terbaik yang bisa dilakukan. Hal ini dapat dimulai dengan mengajarkan kepada mereka bahwa segala tindakan pasti memiliki konsekuensinya tersendiri dan mereka wajib bertanggung jawab atas konsekuensinya masing-masing.
4. Memberikan Perhatian Bukan Hanya Kepada Fisik, Tapi Juga Psikis
Perkembangan fisik pada anak memang harus diberikan perhatian yang layak. Namun kondisi emosional dan psikologi anak juga merupakan aspek yang tak kalah penting untuk diberi perhatian. Salah satu hal yang dapat memengaruhi aspek-aspek tersebut tentu adalah pola asuh dari orang tuanya.
Menghadapi kondisi emosional anak yang tidak stabil di usia balitanya perlu dengan mengontrol kondisi emosional Anda terlebih dahulu. Perlakuan dengan kontrol emosi yang tidak stabil juga akan berdampak pada beberapa aspek penting lain pada anak, seperti kondisi psikis dan pola pikirnya.
5. Sabar dan Konsisten
Menghadapi tahap perkembangan anak balita memang akan terasa sulit. Sebab sebagai orangtua pun, Anda tentunya juga memiliki emosi dan kondisi psikis yang perlu dijaga. Namun keberhasilan proses tumbuh kembang anak sesuai yang Anda inginkan tentu adalah yang paling penting.
Kunci kesuksesan Anda sebagai orangtua dalam hal ini adalah sabar dan selalu konsisten. Berbagai ujian dalam mengurus anak mungkin akan datang dalam bentuk yang bermacam-macam. Namun setiap orang yang telah dikarunia tanggung jawab demikian akan selalu punya jalan untuk menghadapinya.