Ilmu parenting merupakan salah satu ilmu yang perlu dipelajari sebelum memutuskan untuk menikah. Sayangnya, belum banyak yang sadar mengenai peran pentingnya dalam kehidupan rumah tangga.
Salah satu tujuannya adalah mendidik anak agar lebih mandiri, tidak manja, dan mudah untuk dinasehati. Pasalnya, di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini, anak-anak sangat mudah terpengaruh oleh berbagai tayangan yang ditontonnya.
Faktor-Faktor yang Membuat Anak Bersikap Manja
Ada beberapa faktor mengapa anak bisa sangat manja, baik ke orang tuanya ataupun orang di sekitarnya. Sikap seperti ini tentunya sering membuat para bunda geleng-geleng kepala. Oleh karenanya, pahami apa saja faktornya supaya bisa menghindarinya. Berikut faktor-faktornya :
- Pola didik orang tua terlalu lunak dan permisif. Sebagai informasi, permisif adalah sikap yang serba membolehkan apa saja yang dilakukan anak.
- Tidak memberikan batasan jelas mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya.
- Selalu menuruti apapun yang diinginkan oleh anak, terlebih jika mereka mulai merengek atau merajuk.
- Orang tua tidak memberikan peringatan atau hukuman ketika si kecil melakukan kesalahan, baik yang kecil ataupun besar.
- Karena perlakukan orang tua yang selalu menuruti apapun yang diinginkan anaknya, akhirnya menumbuhkan sikap paling tinggi dibanding orang lain.
- Saat si kecil menemukan kesulitan, orang tua buru-buru membantunya tanpa memberi ruang mereka untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Begini Cara Mendidik Anak Agar Tidak Manja
Mendidik anak mandiri merupakan langkah untuk mempersiapkan mental mereka ketika sudah dewasa. Sebab, kebanyakan anak manja ketika tertimpa persoalan meskipun kecil, mereka akan kebingungan menyelesaikannya sendiri.
Bagi yang ingin tahu tips penting dalam pendidikan anak supaya tidak bersikap manja, perhatikan hal-hal berikut:
1. Jangan Ragu Mendisiplinkan Anak
Mungkin sebagian orang tua berpikir bahwa karena masih anak-anak, mereka tidak boleh diberi hukuman ketika melakukan kesalahan. Pandangan tersebut tentu saja keliru dan sepatutnya diubah.
Sebab, jika anak-anak tidak dididik sejak dini, pasti akan lebih sulit mendidik mereka ketika sudah dewasa nantinya.
2. Tetapkan Aturan dan Batasan
Berikan pemahaman kepada buah hati sedini mungkin bahwa aturan dibuat untuk ditaati bukan dilanggar. Selain itu, berikan juga batasan kepada mereka pada kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Misalnya batasan waktu bermain, belajar, dan istirahat.
Meski terkesan mengekang, tetapi tindakan itu cukup efektif untuk mendisiplinkan anak. Setelah dewasa, mereka akan memiliki batasan-batasan yang sudah terbentuk sejak kecil.
3. Beri Anak Tanggung Jawab
Pasti orang tua tidak tega jika melihat anak harus bersusah payah menjalankan kegiatan yang menurutnya melelahkan. Namun, perlu diketahui bahwa sikap lunak tersebut malah membuat mereka manja dan ingin semuanya selesai secara instan.
Tidak perlu memberi tanggung jawab yang sulit dan berat terlebih dahulu. Cukup latih mereka menjalankan tanggungung jawab ringan, misalnya selalu merapikan mainan setelah digunakan, mengembalikan piring yang kotor ke dapur, dan sebagainya.
4. Ajarkan Anak Tentang Sabar
Menunggu memang membosankan dan melelahkan, tetapi dengan melatih anak untuk menunggu, maka Anda sudah mengajari mereka bersabar.
Latihan menunggu yang dimaksud bisa dalam hal memenuhi keinginannya. Sebagai contohnya, saat buah hati meminta mainan, usahakan tidak langsung membelikannya saat itu juga. Tunggu hingga beberapa hari agar kemauannya terkontrol. Terkadang, Anda juga dapat menolak permintaannya.
Selain yang disebutkan, cara lain untuk mendisiplinkan anak adalah dengan tidak memujinya secara berlebihan. Beri juga mereka kesempatan berbagi dan melihat bagaimana kesulitan orang lain di luar sana, agar terbentuk jiwa yang kuat namun tetap rendah hati dan lembut.