Wine adalah minuman beralkohol yang tidak hanya memiliki sejarah panjang, tetapi juga menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui. Lebih dari sekadar minuman, wine mencerminkan perpaduan seni, sains, dan tradisi yang berkembang selama berabad-abad. Menurut sherbrookecellars, pengetahuan tentang wine sering kali terbatas pada jenis, rasa, atau cara penyajiannya. Namun, di balik setiap botol, terdapat kisah dan fakta unik yang membuat wine semakin menarik untuk dieksplorasi.
Wine Tertua Berusia Ribuan Tahun
Wine tertua yang diketahui berasal dari sekitar 6.000 SM, dengan bukti tertua ditemukan di wilayah Georgia. Namun, wine dalam bentuk cair tertua yang masih tersimpan hingga kini adalah Speyer Wine Bottle, yang ditemukan di makam Romawi di Jerman dan diperkirakan berasal dari abad ke-4. Botol ini disegel dengan lilin dan minyak zaitun untuk melindungi isinya dari oksidasi, sebuah teknik canggih pada masanya.
Aroma Wine Bisa Mencapai Ribuan Jenis
Wine memiliki kompleksitas aroma yang luar biasa. Para ahli menyatakan bahwa wine dapat memiliki hingga 1.000 jenis aroma yang berbeda. Aroma ini tidak hanya berasal dari buah anggur, tetapi juga dari proses fermentasi, penyimpanan dalam barel kayu oak, dan interaksi kimia selama penuaan. Misalnya, aroma vanila biasanya berasal dari barel kayu oak, sementara aroma seperti petroleum umum ditemukan pada Riesling tua.
Wine Merah dan Putih Bisa Dibuat dari Anggur yang Sama
Perbedaan utama antara wine merah dan putih bukan hanya pada warna anggurnya, tetapi juga pada proses pembuatannya. Wine merah dibuat dengan fermentasi bersama kulit anggur, yang memberikan warna merah pada wine. Sebaliknya, wine putih biasanya difermentasi tanpa kulit anggur, bahkan jika dibuat dari varietas anggur berwarna gelap. Proses ini menunjukkan bagaimana teknik produksi memengaruhi hasil akhir wine.
Tanin Tidak Hanya Berasal dari Kulit Anggur
Tanin, senyawa yang memberikan rasa kesat pada wine, biasanya diasosiasikan dengan kulit, biji, dan batang anggur. Namun, tanin juga dapat berasal dari barel kayu oak yang digunakan selama proses penuaan. Tanin ini memberikan struktur dan kompleksitas tambahan pada wine, terutama pada wine merah yang sering memanfaatkan penuaan dalam barel oak.
Wine Dapat Menjadi Biru, Oranye, atau Hijau
Selain warna merah, putih, dan rose yang umum, wine juga dapat ditemukan dalam warna-warna unik seperti biru, oranye, atau hijau. Wine biru biasanya dibuat dengan menambahkan pigmen alami dari kulit anggur merah dan pigmen tanaman lainnya. Wine oranye adalah hasil fermentasi anggur putih dengan kulitnya, seperti yang dilakukan pada wine merah, menciptakan rasa unik yang mirip dengan wine merah tetapi dengan karakteristik anggur putih.
Champagne Bukan Sekadar Wine Sparkling
Champagne sering digunakan sebagai istilah umum untuk wine sparkling. Namun, sebenarnya champagne hanya merujuk pada wine sparkling yang diproduksi di wilayah Champagne, Prancis, menggunakan metode tradisional khusus. Wine sparkling dari wilayah lain, seperti Cava dari Spanyol atau Prosecco dari Italia, memiliki metode produksi dan karakteristik yang berbeda meskipun sama-sama berbuih.
Keasaman Wine Berperan Penting dalam Rasanya
Keasaman adalah salah satu elemen penting dalam wine, yang memengaruhi rasa, kesegaran, dan umur simpan. Wine dengan keasaman tinggi, seperti Sauvignon Blanc atau Riesling, terasa segar dan cocok untuk iklim hangat. Sebaliknya, wine dengan keasaman rendah cenderung lebih lembut tetapi memiliki risiko lebih cepat kehilangan rasa jika disimpan terlalu lama.
Wine Mampu Mengungkap Karakteristik Wilayah Produksi
Konsep “terroir” dalam dunia wine menggambarkan bagaimana lingkungan tumbuhnya anggur, termasuk tanah, iklim, dan ketinggian, memengaruhi rasa dan aroma wine. Misalnya, Chardonnay dari Burgundy memiliki rasa yang lebih mineral dan elegan, sementara Chardonnay dari California cenderung kaya dan bermentega. Setiap wilayah penghasil wine membawa ciri khas tersendiri yang tidak dapat direplikasi di tempat lain.
Jumlah Anggur dalam Satu Botol Wine
Dibutuhkan sekitar 600 hingga 800 butir anggur untuk membuat satu botol wine berukuran 750 ml. Jumlah ini setara dengan sekitar 2,5 hingga 3 kilogram anggur segar. Fakta ini mencerminkan betapa banyaknya hasil panen yang dibutuhkan untuk memproduksi wine, terutama pada skala besar.
Wine Dapat Bertahan Puluhan Tahun
Wine memiliki potensi untuk bertahan lama jika disimpan dalam kondisi yang tepat. Faktor seperti tingkat keasaman, kadar alkohol, dan keberadaan tanin menentukan umur panjang wine. Beberapa wine, seperti Bordeaux merah atau Port, bahkan dapat bertahan selama lebih dari 50 tahun. Penyimpanan di ruang bawah tanah dengan suhu konstan dan kelembapan yang terkontrol adalah kunci untuk menjaga kualitas wine dalam jangka panjang.
Wine Juga Diproduksi di Negara-Negara Non-Tradisional
Wine tidak hanya diproduksi di negara-negara seperti Prancis, Italia, atau Spanyol, tetapi juga di wilayah yang kurang terkenal dalam industri ini. Negara-negara seperti India, Tiongkok, bahkan Indonesia mulai memproduksi wine dengan kualitas yang terus meningkat. Faktor seperti iklim tropis atau ketinggian tertentu memungkinkan beberapa varietas anggur tumbuh dengan baik di wilayah ini.
Minum Wine dengan Gelas yang Tepat Meningkatkan Pengalaman
Gelas wine dirancang khusus untuk memperkuat aroma dan rasa wine. Gelas wine merah biasanya memiliki mangkuk lebih besar untuk meningkatkan oksidasi, sementara gelas wine putih cenderung lebih kecil untuk mempertahankan suhu dingin. Champagne atau sparkling wine biasanya disajikan dalam gelas flute untuk mempertahankan gelembung lebih lama.
Wine adalah minuman yang penuh dengan cerita dan misteri, baik dari segi sejarah maupun karakteristiknya. Fakta-fakta ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tetapi juga menambah rasa hormat terhadap proses panjang yang diperlukan untuk menghasilkan setiap botol wine berkualitas.
