Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum, namun pola makan dapat memengaruhi risiko berkembangnya kanker ini. Diet sehat tidak hanya mendukung kesehatan secara umum, tetapi juga bisa berperan dalam mencegah kanker payudara atau membantu tubuh pemulihan setelah pengobatan. Lalu, apa saja makanan yang sebaiknya dikonsumsi, dan apa yang harus dihindari? Yuk, kita bahas info lebih lanjut.
Pola Makan dan Risiko Kanker Payudara
Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pola makan yang buruk dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Beberapa faktor yang terkait dengan diet dan kanker payudara termasuk konsumsi lemak jenuh, gula, dan alkohol. Di sisi lain, makanan yang kaya akan serat, antioksidan, dan lemak sehat dapat membantu menurunkan risiko tersebut.
Selain itu, beberapa faktor gaya hidup, seperti berat badan berlebih atau obesitas, juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara, terutama setelah menopause. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan yang sehat dan memilih pola makan yang mendukung tubuh dalam menjaga keseimbangan hormonal.
Makanan yang Harus Dihindari untuk Mengurangi Risiko Kanker Payudara
1. Lemak Jenuh dan Lemak Trans
Lemak jenuh, yang umumnya ditemukan dalam makanan olahan, daging berlemak, dan produk susu penuh lemak, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Lemak trans, yang terdapat dalam makanan yang digoreng atau kue-kue kemasan, juga dapat mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh dan berpotensi mempercepat pertumbuhan sel kanker.
Contoh makanan yang harus dihindari:
- Daging merah berlemak (seperti daging sapi atau babi)
- Produk susu tinggi lemak (seperti keju dan mentega)
- Makanan olahan atau cepat saji
- Makanan ringan yang mengandung margarin atau minyak terhidrogenasi
2. Gula dan Karbohidrat Olahan
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan lonjakan insulin dalam tubuh, yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Karbohidrat olahan, seperti roti putih, pasta, dan makanan manis, juga memiliki efek yang sama. Menjaga asupan gula dan karbohidrat olahan dalam jumlah moderat dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.
Contoh makanan yang harus dihindari:
- Makanan manis seperti kue, permen, dan soda
- Roti putih dan nasi putih
- Sereal olahan
3. Alkohol
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, yang dapat memperburuk perkembangan kanker payudara. Jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya batasi jumlahnya dan pilih jumlah yang moderat.
Batas konsumsi alkohol: Tidak lebih dari satu gelas per hari untuk wanita.
Makanan yang Bisa Membantu Pencegahan Kanker Payudara
Sebaliknya, ada banyak makanan yang bisa membantu menurunkan risiko kanker payudara, berkat kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral yang mereka miliki. Berikut adalah beberapa makanan yang baik untuk dikonsumsi:
1. Sayuran dan Buah-buahan
Sayuran dan buah-buahan mengandung banyak antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel yang berpotensi menyebabkan kanker. Beberapa jenis sayuran, seperti brokoli, kubis, dan kale, mengandung senyawa yang disebut glukosinolat yang dapat membantu melawan kanker.
Contoh makanan yang harus banyak dikonsumsi:
- Brokoli, kale, kol, kembang kol
- Wortel, bayam, tomat, dan labu
- Buah-buahan seperti apel, berries, jeruk, dan anggur
2. Makanan yang Kaya Serat
Makanan yang kaya akan serat dapat membantu mengatur kadar gula darah dan memperbaiki kesehatan pencernaan, yang keduanya penting dalam mencegah kanker payudara. Serat juga membantu mengeluarkan kelebihan estrogen dari tubuh, yang dapat mengurangi risiko kanker payudara yang dipengaruhi hormon.
Contoh makanan yang kaya serat:
- Biji-bijian utuh seperti oatmeal, quinoa, dan barley
- Kacang-kacangan dan biji-bijian (seperti kacang almond, chia, dan biji flax)
- Sayuran berdaun hijau, kacang polong, dan lentil
3. Lemak Sehat
Lemak sehat, terutama yang berasal dari sumber alami seperti alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan, dapat membantu mengatur kadar hormon dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa lemak sehat juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu melawan pertumbuhan sel kanker.
Contoh sumber lemak sehat:
- Minyak zaitun dan minyak kelapa
- Alpukat
- Kacang-kacangan (seperti kenari, almond, dan pistachio)
- Ikan berlemak (seperti salmon dan sarden)
4. Teh Hijau
Teh hijau mengandung katekin, sebuah antioksidan yang memiliki sifat anti-kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau secara teratur dapat mengurangi risiko kanker payudara dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
5. Kunyit dan Jahe
Kunyit mengandung senyawa aktif kurkumin yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker. Jahe juga memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi gejala-gejala inflamasi, serta berperan dalam menjaga kesehatan tubuh secara umum.
Menjaga Berat Badan yang Sehat
Selain diet, menjaga berat badan yang sehat juga berperan penting dalam mengurangi risiko kanker payudara. Obesitas, terutama setelah menopause, meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh yang bisa memicu pertumbuhan kanker payudara. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik yang cukup.
Kesimpulan
Diet memiliki peran yang signifikan dalam menurunkan risiko kanker payudara dan mendukung pemulihan setelah pengobatan. Makanan yang kaya akan antioksidan, serat, lemak sehat, dan zat anti-inflamasi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan ikan berlemak dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat dan mengurangi risiko kanker payudara. Sebaliknya, menghindari lemak jenuh, gula berlebih, alkohol, dan karbohidrat olahan sangat penting untuk mencegah perkembangan kanker.
Ingat, selain pola makan yang baik, rutin melakukan pemeriksaan payudara dan konsultasi dengan dokter tetap penting untuk deteksi dini kanker payudara.