Masyarakat adalah sekumpulan watak dan karakter yang beraneka ragam. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa konflik dan permasalahan akibat kesalahpahaman seringkali terjadi. Untuk mengatasi keanekaragam ini, maka musyawarah sangat perlu dilakukan, terutama dalam pengambilan keputusan untuk kehidupan bersama.
Musyawarah tentu saja memiliki prinsip-prinsip tersendiri yang harus dipahami demi terciptanya keputusan yang paling obyektif dan mewakili semua golongan. Artikel berikut akan membahas seputar pengertian, prinsip, tujuan, hingga manfaat dari sebuah musyawarah dalam berbagai aspek.
Pengertian Musyawarah
Berdasarkan asal katanya, musyawarah adalah istilah yang berasal dari kata serapan bahasa Arab, yaitu “syawara”. Kata ini memiliki makna diskusi, perundingan, serta penyampaian dan penawaran ide atau usulan.
Banyak ahli yang memberikan argumen dan pemahaman tentang pengertian musyawarah. Di antaranya adalah sebagai berikut :
- Harold D. Lasswell (1902-1978). Seorang ilmuwan politik Amerika Serikat yang mengemukakan bahwa musyawarah adalah proses dalam pengambilan keputusan yang melibatkan perundingan antara para pemimpin politik untuk mencapai tujuan bersama.
- Max Weber (1864-1920). Sosiologis dan ahli ekonomi Jerman ini melihat musyawarah sebagai suatu proses di mana sekelompok individu atau komunitas berusaha mencapai kesepakatan melalui dialog dan diskusi, dalam upaya mencapai tujuan yang dianggap penting.
- Prof. Dr. H. Muhammad Hatta (1902-1980). Salah satu tokoh kemerdekaan Indonesia ini mengemukakan bahwa musyawarah adalah suatu proses diskusi dan perundingan yang dilakukan secara terbuka dan demokratis untuk mencapai kesepakatan bersama.
Dalam pandangan Islam, arti musyawarah sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam surah Asy-Syura ayat 38. Ayat ini mendorong umat Islam untuk menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah. Dalam islam, musyawarah memiliki prinsip-prinsip tertentu yang harus diperhatikan.
Prinsip-prinsip Musyawarah
Jika terjadi kebuntuan, seperti tidak tercapainya keputusan yang paling objektif, maka musyawarah akan menggunakan voting atau pemungutan suara.
Musyawarah dalam konteks masyarakat Indonesia harus mengikuti beberapa prinsip-prinsip berikut:
- Berakar pada nilai-nilai dari sila keempat Pancasila.
- Keputusan yang dihasilkan harus dipertanggungjawabkan.
- Tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD 1945.
- Setiap peserta musyawarah memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menyampaikan pendapat.
- Keputusan yang diambil harus diterima dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
- Hasil keputusan dapat ditentukan melalui voting atau pemungutan suara.
Tujuan Musyawarah
Musyawarah memiliki tujuan utama untuk mencapai kesepakatan bersama dalam pengambilan keputusan yang adil, bijaksana, dan melibatkan berbagai pihak. Tujuan ini sejalan dengan prinsip demokrasi yang memberikan ruang partisipasi yang merata bagi semua pihak yang terlibat.
Melalui diskusi dan pertimbangan bersama, musyawarah bertujuan untuk menjaga keadilan, menghormati beragam pandangan, mencegah konflik, serta menghasilkan keputusan yang diterima secara luas oleh peserta musyawarah.
Manfaat utama dari musyawarah adalah membantu mencapai kesepakatan yang diterima bersama, meminimalkan ketidaksetujuan, serta meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil. Selain itu, musyawarah juga memiliki manfaat, yaitu:
- Kesepakatan bersama.
- Pengambilan keputusan yang lebih baik.
- Meningkatkan keterlibatan.
- Mempromosikan keadilan dan kesetaraan.
- Mengurangi konflik.
- Mendukung inovasi dan kreativitas.
- Membangun komunikasi yang baik.
- Mendorong tanggung jawab bersama.
Pada dasarnya bermusyawarah penting karena memungkinkan partisipasi semua pihak dalam pengambilan keputusan dan kesepakatan yang adil.
Selain itu, musyawarah juga memastikan semua pandangan didengar, sehingga keputusan yang diambil lebih bijaksana dan mewakili berbagai kepentingan. Oleh karena itu, musyawarah merupakan solusi terbaik untuk memecahkan masalah secara bersama-sama.
